Kerajinan Limbah Pinus Raup Omset 30 Juta per Bulan

Blog anak muda | Kerajinan Limbah Pinus Raup Omset 30 Juta per Bulan - Limbah bagi sebagian besar orang yakni barang yang sudah tidak terpakai dan tidak memiliki nilai jual. Namun berbeda bagi orang - orang yang kreatif dan berilmu memaksimalkan peluang yang ada. Tidak selamanya limbah menjadi sampah , di tangan para orang kreatif limbah yang di anggap tidak berkhasiat tersebut bisa menjadi suatu barang yang memiliki nilai jual. Namun berbeda dengan wanita asal malang , jawa timur. Retno Hastuti wanita berusia 54 tahun bisa meraup omset hingga 30 juta perbulan. Retno Hastuti yakni pemilik galeri kerajinan kayu yang berjulukan GS4 Woodcraft. GS4 sendiri merupakan abreviasi dari alamat galeri kerajinan itu sendiri yaitu Jl. Gondosuli no. 4.

Retno Hastuti memanfaatkan limbah pohon pinus menjadi peluang urusan ekonomi yang menjanjikan dengan omset 30 juta dalam sebulan , dan Retno berhasil melakukannya. Retno menyulap limbah pinus yang tidak berkhasiat dari abrik milik temannya. Retno menyulapnya menjadi suatu barang kerajinan yang berkhasiat dan memiliki nilai jual tinggi.

Namun sebelum bisa menjadi sukses mirip sekarang , Retno harus melalui perjalanan dan proses yang panjang dalam menekuni urusan ekonomi kerajinan limbah pinus tersebut. Retno tidak begitu saja mencapai kesuksesan dan keberhasilan.


Ide awal bisnis

Retno mengaku bahwa ide urusan ekonomi nya ini terinspirasi dari suami dan juga anaknya. Sebelum menjadi pengusaha sukses mirip sekarang Retno Hastuti merupakan seorang ibu rumah tangga biasa. Suami Retno seorang dosen arsitektur di salah satu universitas yang ada di malang. Karena itulah ide yang dimiliki Retno muncul alasannya latar belakang suaminya yakni seorang dosen arsitektur. Mereka sering membuat gambar banyak sekali macam hal. 

Kebetulan anak Retno juga memiliki keahlian mirip ayahnya. Dengan melihat keahlian yang dimiliki suami dan juga anak nya membuat Retno hastuti memiliki niat untuk memanfaatkan keahlian tersebut untuk membuat produk - produk yang ingin di buatnya. Retno berfikir kalau ia menjual atau memasarkan sebuah produk , maka produk tersebut harus memiliki sebuah ciri khas atau keunikan tersendiri dari produk lainnya. 

Dan pada tahun 1992 , mulailah urusan ekonomi kerajinan tangan Retno tersebut di buka. Retno menjalankan urusan ekonomi kerajinan nya tersebut awalnya tanpa menggunakan modal. Retno hanya memanfaatkan limbah pinus dari sisa pabrik salah satu sahabat retno.

Saat masih awal memulai usaha , semua produk yang di jual Retno di kerjakan sendiri oleh anak dan suaminya. Suami dan anak retno sebagai desainer untuk semua produk yang di jual. Dalam sebulan , Retno bisa menghasilkan ratusan jenis produk kerajinan. Produk kerajinan tersebut mulai dari aksesoris rumah tangga , media edukasi dan masih banyak produk lainnya. 

Harga yang ditawarkan dari kerajinan yang di buat Retno juga variatif. Mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 2 ,5 juta. Seiring pertumbuhan urusan ekonomi yang ia kelola semakin meningkat , Retno hingga tidak sanggup mengerjakan semua pesanan dari konsumennya. Karena itulah kesannya Retno merekrut tujuh orang karyawan untuk membantu proses produksi kerajinan tangan miliknya.


Hambatan dalam bisnis

Walaupun urusan ekonomi yang dikelola Retno mengalami kesuksesan dan tumbuh berkembang sesuai keinginan namun dalam perjalanan menuju sukses bukannya tanpa hambatan. Pada tahun 1998 urusan ekonomi kerajinan tangan retno hampir mengalami kebangkrutan. Karena pada tahun itu di indonesia mengalami krisis moneter yang sangat parah. Sehingga bahan baku untuk pembuatan kerajinan tangan Retno mengalami kenaikan harga yang sangat Fluktuatif atau kenaikan harga yang sangat parah. 

Harga baku yang tidak menentu sedangkan orderan dari konsumen sudah pada harga yang sudah di sepakati. Kesulitan yang di alami ini hampir saja membuat urusan ekonomi kerajinan pinus milik Retno bangkrut. Namun alasannya tekat dan usaha Retno yang kuat semoga tetap bertahan , maka perlahan bisnisnya pun kembali bangkit dari keterpurukan. Orderan pun tetap berjalan , meski ketika ini kondisi ekonomi sedang tidak akrab hal itu tidak membuat Retno menjadi gelisah. Retno merasa aman - aman saja alasannya dulu ia pernah mengalami kondisi sulit bahkan yang lebih parah. Menurut Retno ketika ini penjualan produknya semakin meningkat.


Strategi pemasaran

Dalam memasarkan produknya Retno tidak hanya memasarkannya secara offline saja namun juga memasarkan produknya secara online. Salah satu dari cara retno memasarkan produknya melalui online yakni dengan membuat blog dan melaksanakan promosi dengan memanfaatkan banyak sekali media sosial.

Media sosial yang dipilih Retno untuk mempromosikan produknya yakni facebook dan juga instagram. Hal ini Retno rasa cocok dengan produknya , alasannya ia menyampaikan produk yang lebih mengutamakan dari sisi visualnya.

Cara memasarkan produk melalui media online ini ternyata sangat bagus untuk perkembangan dalam usaha kerajinan tangan nya. Karena media umum ini lah yang membuat urusan ekonomi kerajinan kayu buatannya bisa meraup omset samapi Rp 25 juta hingga Rp 30 juta perbulan. Omset tersebut masih pada ekspresi dominan - ekspresi dominan biasa alasannya kalau pada ekspresi dominan nikah omset yang di dapat akan lebih besar lagi alasannya banyak konsumen yang memesan produk kerajinan tangannya untuk di jadikan souvenir pernikahan. 

Selain itu , acara pameran juga sangat membantu dalam meningkatkan omset penghasilan dari produk kerajinannya tersebut. Karena dengan pameran tersebut membuat produknya menjadi semakin populer dan dikenal banyak masyarakat.


Macam macam kerajinan dari limbah pinus

Tempat lilin

Jika anda sudah sering menjumpai daerah lilin yang biasanya hanya berbentuk gelas atau juga kertas maka kerajinan dari pinus ini akan menjadi salah satu alternatif yang sangat menarik dan unik.


Dekorasi hiasan meja

Kerajinan dari pinus ini juga sangat menarik untuk menghiasi meja di rumah anda. Jika anda bosan dengan hiasan meja yang itu itu saja anda bisa mencoba hiasan meja dari pinus semoga lebih unik dan juga menarik.


Pengikat gorden

Pengikat gorden dari pinus merupakan ide kerajinan tangan yang kreatif dan masih sangat jarang sekali ada. Memanfaatkan buah pinus sebagai pengikat gorden akan sangatunik dan juga terlihat cantik untuk menghiasi gorden rumah anda.


Miniatur hewan

Mungkin miniatur dari kayu biasa sudah sangat banyak di temukan. Namun miniatur hewan yang terbuat dari buah pinus ini bisa membuat suasana menjadi berbeda alasannya memiliki keunikan tersendiri. Kerajinan unik ini juga bisa menjadi salah satu produk best seller.


Pengikat lap makan

Kerajinan tangan untuk pengikat lap makan dari buah pinus ini terlihat sangat cantik dan unik. Pengikat lap makan dari buah pinus ini bisa menambah kemewahan meja hidangan anda.


Hiasan perabot dapur

Untuk memperindah perabot dapur yang kurang menarik anda bisa menggunakan buah pinus. Buah pinus yang di jadikan kerajinan sebagai hiasan perabot ini sangat unik dan juga pasti akan membuat perabot rumah tangga menjadi lebih menarik.


Dekorasi gantung

Buah pinus yang di bentuk menyerupai buket bunga dan di gantung pada langit - langit ruang tamu akan menyampaikan kesan lebih cantik pada keseluruhan suasana ruang tamu anda. Kerajinan yang di buat dari pohon pinus memamang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan kerajinan tangan lainnya.


Sekian artikel tentang Kerajinan Limbah Pinus Raup Omset 30 Juta per Bulan. Semoga bermanfaat.