Cara Menyemprot Rumput yang Baik dan Benar Sesuai Dosis


Cara Menyemprot Rumput Yang Baik dan Benar Sesuai Dosis. Waktu Takaran penggunaan herbisida-pada pembahasan kali ini admin  akan menyebarkan artikel perihal tutorial cara menyemprot rumput yang baik dan benar.

Menyemprot rumput atau gulma di lahan perkebunan atau pertanian menjadi solusi untuk meringankan beban pengerjaan.

Sekarang ini penyemprotan gulma banyak digandrungi dan sudah terbukti mempersempit masa operasional.Namun yang terjadi dilapangan banyak dijumpai petani menggunakan takaran / dosis tidak sesuai standart.

Maka dari kebiasaan dan tumpuan kerja petani ibarat ini harus dapat dirubah , agar kedepan populasi tumbuh-tumbuhan tidak punah, karena ulah manusia. Pada dasarnya gulma yang dianggap sebagai pengganggu bukan tidak memiliki manfaat sama sekali.

Namun setiap spesies tertentu ada yang dapat digunakan sebagai bio ethanol , kosmetika , keperluan farmasi , materi baku kimia dan pupuk.

Mulai ketika ini gunakanlah pembasmi gulma / herbisida secara baik dan bijaksana. Cara kerjanya harus laksanakan pada waktu cuaca cerah dan melihat kondisi arah angin.

Jika menyemprot ketika angin bertiup. Maka jangan menyemprotkan herbisida melawan / menghadap arah angin. Namun harus mengikuti arah angin bertiup.

Untuk takaran / dosis harus ditinjau dari kondisi gulma di kebun dan herbisida diadaptasi dengan sifat gulma.

Berikut yaitu nama produk herbisida serta penggunaan takaran herbisida bersifat glifosat, sistemik dan kontak.

A. Produk herbisida bersifat glifosat ibarat Roundup , Rambo dsb.
B. Produk herbisida bersifat sistemik ibarat Garlon , Starlon dsb.
C. Produk herbisida bersifat kontak Gramoxone , Noxone dsb.

Kemudian kondisi gulma dibagi menjadi tiga, yaitu;

1. Gulma ringan.

- Dosis gulma ringan ibarat jenis rumput - rumputan , takaran yang dapat diterapkan antara 50 - 70 cc per 15 - 20 liter air.

2. Gulma sedang.

- Dosis gulma sedang ibarat jenis gulma berdaun sempit dan gulma berdaun lebar , untuk umur gulma antara 3 - 5 bulan dengan ketinggian 30 - 50 cm. Takaran yang dapat diterapkan antara ±100 cc per 15 - 20 liter air.

3. Gulma berat.

- Dosis berat sedang ibarat gulma berdaun sempit dan gulma berdaun lebar , untuk umur yang sangat bau tanah dengan ketinggian mencapai pundak dan kepala orang dewasa. Takaran yang sempurna di terapkan antara 120 - 150 cc per 15 - 20 liter air.

Menyemprot gulma berat tidak efektif dilakukan , alasannya yaitu kerugian yang paling menonjol yaitu final hayat gulma yang tidak maksimal.

Jika di paksakan maka penyemprotan ulang hingga 2 hingga 4 kali. Jika ingin menerima hasil maksimal dalam penyemprotan maka pencampuran herbisida harus diperhatikan.

Bila menggunakan herbisida bersifat glifosat, kontak dan sistemik. Semua itu tergantung dari merk dan jenis herbisida itu sendiri.

Pencampuran ini pun terbagi menjadi 2 metode dan perbandingan hasil final hayat gulma cukup jauh.

Berikut yaitu langkah pelaksanaannya;

1. Caranya masukkan kurang lebih 2 gelas air bersih kedalam tanki semprotan.

Kemudian masukkan herbisida kedalam tanki semprot. Setelah semua selasai, tambahkan lagi air hingga penuh tanki.

2. Cara kedua ini memang lebih rumit . Namun sangat membantu untuk medan berbukit
Gunakan galon / jerigen ukuran 20 liter.

Masukkan sedikit air kedalam jerigen. Tujuannya untuk memecah 2 jenis herbisida yang akan digunakan.

Kemudian masukkan kedua herbisida yang bersifat glifosat dan kontak secara terpisah kedalam jerigen.
Setelah itu isi jerigen dengan air hingga penuh.

Cara pengerjaannya tinggal tuangkan air herbisida dari jerigen kedalam tanki semprot. Keunggulan dari pencampuran kedua sifat herbisida ini sangat efektif membasmi gulma pakis, ilalang dan anak kayu sekaligus.

Kemudian keuntungannya dapat menekan biaya operasional dan upah pekerja.
Keterangan;

Untuk mengatasi gulma berdaun sempit ibarat ilalang, paitan , tempuyung dll. Herbisida yang digunakan bersifat glifosat ibarat round up atau sejenisnya.

Untuk mengatasi gulma berdaun lebar ibarat senggani , pakis , kutu babi , anak kayu. Herbisida yang digunakan bersifat kontak atau sistemik , ibarat gramoxone , noxone atau sejenisnya dan garlon atau sejenisnya.

Namun hanya gulma kentangan yang paling baik dibasmi oleh herbisida bersifat sistemik. Untuk pencampuran herbisida bersifat glifosat mampu juga menggunakan herbisida bersifat sistemik ibarat aly dan garlon.

Namun kelemahan dari herbisida bersifat sistemik ibarat garlon , tidak mampu dicampur secara pribadi kedalam herbisida bersifat glifosat ibarat round up. 

Cara pencampurannya harus sendiri-sendiri kedalam tanki semprot.

Contohnya; masukkan round up , air , lalu garlon kedalam tanki semprot atau pun jerigen sesuai dosis.

Catatan ;
Untuk penggunaan herbisida kimia harus baca aturan pakai dan menggunakan alat pendukung ibarat masker dan pakaian tertutup.

Tanki semprot tidak boleh bocor , karena kulit akan terkelupas / cedera , bila menggunakan herbisida kimia bersifat kontak.

Demikian sedikit isu mengenai menyemprotkan herbisida kimia dan mengulas sedikit perihal dosis atau takaran yang baik.

Gunakan kemajuan teknologi pertanian pada tempatnya , terlebih menggunakan herbisida kimia.
Jika potret kerusakan alam dimasa depan itu terjadi, maka itu yaitu warisan dari tangan-tangan kita sekarang.

Pertolongan pertama mengatasi keracunan herbisida

Profesi sebagai seorang petani tidak dapat dipisahkan dari pestisida dari golongan herbisida.
Herbisida yaitu racun pembasmi rumput atau gulma.

Biasanya petani menggunakan herbisida untuk mengurangi jangka waktu pembersihan lahan dari gulma yang dianggap sebagai pengganggu dan dianggap sebagai penghambat pertumbuhan tanaman.

Herbisida dibuat dengan banyak sekali macam sifat yaitu glifosat , kontak dan sistemik.

Pada umumnya perbedaan tersebut disebabkan oleh sifat dari sasaran gulma itu sendiri.

Akibatnya banyak dari sobat petani kurang memperhatikan dilema ini dan kecerobohan dalam aplikasinya pun kurang memperhatikan standar keamanan dalam penggunaannya.

Semakin majunya teknologi isu pertanian. Maka semakin banyak produk dari brand-brand herbisida dijumpai di toko-toko pertanian.

Setiap produknya memiliki zat kimia yang berbeda-beda dan mempunyai tingkat akurasi final hayat gulma bervariasi.

Herbisida terdapat dua yaitu herbisida menurut aplikasinya yaitu herbisida pra tumbuh (preemergence herbicide) dan herbisida pasca tumbuh (postemergence herbicide). 

Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting ibarat pati , asam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut.

Herbisida menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang ibarat dan menjadi kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya. 

Cara kerja lainnya yaitu dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang dibutuhkan tumbuhan.

Herbisida yaitu jenis racun pembasmi rumput yang berbahaya bagi penggunanya. Karena bila tidak mengikuti standar keamanan , maka dapat menjadikan keracunan herbisida.

Biasanya kepala menjadi pusing dan bila tidak cepat ditangani kondisi badan akan semakin lemah , tidak mampu makan minum karena pengecap dan tenggorokan melepuh.

Fungsi ginjal mulai terganggu , bahkan hingga harus basuh darah. Hatipun mengalami gangguan , mata makin kuning dan enzim hati makin tinggi. Timbul bisul paru-paru dan sesak nafas , gagal nafas dan berakhir dengan kematian.

Saat terjadi keracunan herbisida harus dibawa kerumah sakit terdekat. Jika tidak segera ditolong. Maka yang terjadi akan ibarat penjelasan diatas.

Kemudian santunan pertama dilapangan dapat menggunakan metode dibawah ini.

Karena metode dibawah ini berfungsi untuk mengeluarkan racun yang telah terhirup tanpa sengaja ataupun terminum.

Efek samping yang akan ditimbulkan yaitu muntah-mutah ketika beberapa waktu di minumkan dan kemudian badan menjadi lemas.

Berikut yaitu cara melaksanakan bantuan pertama ketika keracunan herbisida.

Bahan utama;

• Tanah liat putih secukupnya.
• Air.

Cara membuat dan aplikasinya;

Tanah liat putih / lempung putih di campur menggunakan air , kemudian di saring lalu diminumkan.
Tanda-tanda keluarnya racun adanya tanda muntah-muntah.

Setelah beberapa jam minum susu putih dengan diberi garam secukupnya.

Catatan;

Setelah menggunakan metode ini , sebaiknya korban segera dibawa keklinik atau rumah sakit terdekat , agar menerima perawatan medis yang cukup untuk pemulihan kondisi badan yang telah terkontaminasi materi aktif herbisida.

Untuk menghindari terjadinya efek samping keracunan herbisida gunakan lah standar keamanan yang baik dan minum air kelapa muda atau minum 1 buah perasan air jeruk nipis dicampur 1 sendok makan madu murni setiap habis menyiang gulma atau menyemprot gulma.